Sabtu, 21 Maret 2015

Pengeluaran Bulanan Mahasiswa di Kota Tsu, Prefektur Mie

teruntuk calon mahasiswa yang sedang menimbang-nimbang untuk lanjut sekolah di Mie University, pasti bertanya-tanya: "setiap bulannya berapa ya kira-kira jumlah uang yang harus dikeluarkan? berapa besar biaya hidup di prefektur Mie? kira-kira beasiswa saya cukup atau ga, ya?"

perincian berikut semoga bisa membantu.

kredit semua grafik yang saya tampilkan di sini adalah hasil survey biaya hidup bulanan mahasiswa Indonesia di Mie-U, kota Tsu, Jepang tengah yang disusun oleh ketua PPI Mie 2014-2015, saudara Arfan Abrar. 

1. akomodasi. 

mahasiswa Indonesia di Tsu pada umumnya tinggal di asrama (disebut gakusei-ryou atau kisyukusha dalam bahasa Jepang) milik kampus atau apartement (disebut apato dalam bahasa Jepang) bukan milik kampus. biaya tempat tinggal bervariasi tergantung ukuran, lokasi, dan fasilitas tempat tinggal. Mie-U hingga tahun ini (2015) memiliki 4 unit asrama, terdiri dari asrama putri (khusus mahasiswi Jepang maupun mahasiswi asing); asrama campuran putra-putri (hanya untuk mahasiswa/i asing, biasa disebut furui kaikan di kalangan mahasiswa Mie-U yang artinya aula tua, karena tergolong gedung tua), asrama ini juga menyediakan beberapa kamar untuk mahasiswa yang memiliki istri/suami/keluarga; asrama baru khusus mahasiswa asing tapi dipisah gedung A untuk mahasiswi, gedung B untuk mahasiswa); dan yang paling baru adalah gedung C dan gedung D yang sistemnya seperti rumah, terdiri dari 4 kamar saja tiap rumah. lebih lengkap untuk biaya dan keterangan masing-masing asrama dapat dilihat di sini. cukup mendaftarkan diri ke pihak kampus sebelum kedatangan ke Jepang, lalu begitu tiba di Jepang, langsung masuk aja. asrama kampus ini, di dalam kamarnya sudah tersedia meja belajar dan kursi, tempat tidur (selimut/futon dan seprai biasanya disewakan atau beli dari kampus dengan harga standar seperti di toko sekitar 4000-5000yen, atau kalau uang terbatas bisa beli dari gudangnya PPI Mie yang harganya sangat terjangkau, tapi harap maklum barang bekas, warisan sempai), beberapa asrama bahkan dilengkapi kulkas di setiap kamar, dan lemari pakaian. beberapa asrama dilengkapi kamar mandi-toilet di dalam kamar masing-masing, beberapa lainnya tersedia di dalam asrama untuk pemakaian bersama penghuni asrama lainnya. untuk semua asrama dapur dan mesin cuci pakaian disediakan sebagai pemakaian bersama, umumnya tersedia di setiap lantai di asrama. asrama kampus akan diutamakan bagi mahasiswa baru dan kurun waktu penyewaan terbatas hanya untuk satu tahun saja terhitung dari tanggal masuk pertama kali. selepas kurun waktu tersebut, mahasiswa harus pindah ke apato, atau bila memungkinkan di beberapa kasus, beberapa mahasiswa dengan kondisi dan persyaratan tertentu diijinkan pihak kampus untuk memperpanjang waktu tinggal di asrama (lebih dari satu tahun).

untuk apato, ada beberapa cara mencari dan kemudian menyewanya. cara pertama adalah melalui koperasi kampus, dikenal dengan sebutan Co-op atau seikyou (生協) dalam bahasa Jepang. layaknya agen perumahan, seikyou membantu mahasiswa menyewa apato di sekitaran kampus. harganya juga bervariasi tergantung ukuran, usia bangunan, dan fasilitas yang tersedia. cukup datang ke seikyou lantai 2 (naik dari tangga kantin), di dinding bisa dilihat banyak sekali iklan apato diurutkan berdasarkan lokasi. bisa juga dilihat di websitenya yang hanya tersedia dalam bahasa Jepang di sini. apato seikyou ini hanya untuk mahasiswa dan hanya untuk penggunaan sendiri (tidak boleh share dengan teman atau membawa keluarga untuk tinggal bersama). cara kedua melalui teman-teman PPI Mie yang tinggal di apato luar kampus. coba minta bantuan mereka untuk melobi ke oyasan (pemilik apato/ibu atau bapak kost klo istilah kita di Indonesia), siapa tahu ada kamar kosong tersedia untuk kita. oyasan biasanya akan melakukan pembersihan dan perbaikan calon kamar yang akan kita huni satu bulan sebelum kita pindah ke ruangan tersebut. tentu berdasarkan kesepakatan dengan oyasan kita bisa membawa keluarga atau share kamar yang disewa untuk ditinggali bersama. cara ketiga melalui agen perumahan. kebetulan kedua cara di atas pernah saya lakukan termasuk cara ketiga ini. ada banyak agen perumahan di jepang ini. kita bisa mencari tipe apato yg kita inginkan dengan datang langsung ke kantor agen atau melalui website. saya sendiri menggunakan bantuan website untuk mencari dan menyewa apato yang saya tinggali bersama suami saat ini. di antara website agen perumahan adalah Suumo - ChintaiMiniminiAt Home, dan Homemate. sayangnya semua hanya tersedia dalam bahasa Jepang. adapun panduan penyewaan apato dalam bahasa inggris bisa dilihat di sini. semua apato tentu disewa dalam keadaan kosong. tanpa furniture sebagaimana yang tersedia di asrama kampus, jadi keputusan memilih tinggal di apato juga harus mempertimbangkan membeli furniture dan peralatan elektronik yang dibutuhkan. 

Baik asrama maupun apato, selain biaya tempat tinggal, kita tentu perlu membayar utilitas seperti listrik, air, dan gas. Untuk apato, tentu berdasarkan pemakaian pribadi tiap bulan. sedangkan untuk asrama, selain penggunaan pribadi di kamar masing-masing, khusus ruangan yang digunakan bersama (misal shower room dan toilet bila tak tersedia di dalam kamar, dapur, dan mesin cuci) beban penggunaan per bulan ditanggung oleh penghuni asrama di masing-masing lantai asrama tersebut. jadi, selain biaya pemakaian pribadi tiap bulan untuk gas, listrik, air, ada juga biaya tambahan atas penggunaan fasilitas tersebut secara bersama yang dibagi rata dengan semua penghuni asrama di satu lantai asrama). tak jarang biayanya jadi lebih besar ketimbang pemakaian pribadi di apato. 


*keterangan: rataan adalah rerata dari biaya apato dan asrama. rataan apato adalah rerata biaya yang dikeluarkan mahasiswa Indonesia yang tinggal di apato, rataan asrama adalah rerata biaya yang dikeluarkan mahasiswa Indonesia yang tinggal di asrama kampus. semua dalam japanese yen (¥). 

2.  konsumsi pangan dan non-pangan

mahasiswa di Indonesia umumnya malas memasak, kebiasaan nunggu ibu aja selesai masak atau nunggu tukang jualan makanan lewat di depan rumah kan, ya? he he. hal ini ga berlaku bagi pelajar di Jepang. tidak hanya terbatas bagi mahasiswi, mahasiswa pun WAJIB berusaha untuk bisa memasak makanan sendiri. dengan memasak sendiri di rumah, kalian akan menghemat sangat banyak tiap bulannya. lebih dari itu, khusus mahasiswa muslim, dengan memasak sendiri, makanan yg masuk ke perut kalian terjamin ke-halal-annya. sebagai negara minoritas muslim, tidak banyak restoran yang menyediakan makanan halal di jepang ini. di kota Tsu sendiri, keberadaan restoran penyedia masakan halal sangatlah minim dan lokasinya cukup jauh dari kampus. mau ga mau, memang harus masak sendiri. tapi percayalah, sepulangnya ke tanah air, skill memasak tiap mahasiswa pasti meningkat tajam he he... pencapaian luar biasa kan? untuk biaya membeli bahan-bahan memasak di kota Tsu ini termasuk standar dan cukup murah bila dibandingkan kota-kota besar di Jepang lainnya. ada cukup banyak toko atau supermarket di sekitaran kampus. lebih lanjut mengenai toko-toko makanan akan dibahas di tulisan selanjutnya. 

kebutuhan bulanan selain makanan yang tak kalah penting adalah kebutuhan kebersihan seperti detergen untuk pakaian, sabun mandi, sabun cuci muka, odol, shampo, kosmetik, lotion atau lip balm saat musim dingin, dan lainnya. tentu di supermarket dan minimarket kebutuhan ini banyak dijual, tapi untuk harga yang sedikit miring dan pilihan yang lebih banyak, bisa dibeli di toko kosmetik dan obat-obatan. mengenai toko-toko ini juga akan dibahas di tulisan selanjutnya. berikut dengan toko-toko pakaian, sepatu, dan kebutuhan lainnya.


3.  Pembayaran lain-lain

selain pembayaran untuk akomodasi dan konsumsi pangan dan non-pangan, tiap bulannya juga ada pembayaran yang bisa dibayar setiap bulan, atau bayar langsung untuk satu tahun, atau bisa jadi tidak dikeluarkan setiap bulan. rinciannya sebagai berikut:
  • asuransi kesehatan
setiap warga yang menetap di Jepang lebih dari 3 bulan, wajib memiliki asuransi kesehatan. umumnya, saat pertama kali melaporkan kedatangan di shiyakusho (city hall/kantor catatan sipil terpadu kalau di Indonesia), menunjukkan zairyu-kado (resident card/KTP jepang) ke petugas, di hari yang sama kita akan diminta mengurus asuransi kesehatan (lebih lanjut mengenai kartu-kartu ini akan dibahas di tulisan selanjutnya). untuk mahasiswa, biaya bulanan asuransi ini sebenarnya tidak mahal, karena mahasiswa tidak memiliki penghasilan. keuntungannya, saat sakit dan berobat ke dokter (dokter umum, dokter gigi, dokter mata, dokter kulit, dokter kandungan, semua dokter spesialis pun bisa digunakan) atau rumah sakit, kita cukup menunjukkan kartu asuransi kesehatan (disebut hokkensho di jepang). maka dari total biaya berobat, kita cukup membayar 30 persennya saja. membantu banget kan? untuk harga mahasiswa, per bulannya biaya asuransi adalah sekitar 2500yen. tagihan akan datang sekaligus dalam satu amplop, kita tinggal pilih untuk membayar per bulan, atau membayar sekaligus untuk satu tahun.
  • internet
 di beberapa asrama kampus, internet tersedia gratis, dan beberapa lain tersedia dengan biaya bulanan berkisar 2500-3500yen. apabila tinggal di apato, biaya internet dari perusahaan jepang bervariasi dan sedikit lebih mahal harganya, berkisar 4000-6000yen per bulan. namun, apabila tetangga kanan-kiri-depan-belakang apato adalah teman-teman sesama mahasiswa, cukup salah satu saja yang berlangganan internet, lalu digunakan bersama dan pembayaran bulanan bisa dibagi bersama, per bulannya jadi bisa membayar lebih murah sekitar 2000yen atau kurang dari itu. mobile data dari provider telepon berkisar 4000-6000yen tergantung kuota pemakaian (biaya sudah termasuk modem). kalau ingin berhemat, di asrama ataupun apato, tidak usah berlangganan internet, dan manfaatkan fasilitas internet WiFi ataupun kabel di kampus yang bisa diakses 24jam di wilayah sekitar kampus.  
  • telepon genggam dan telepon kartu
biaya bulanan untuk telepon genggam berbeda tergantung provider telepon, jenis telepon genggam (smart phone atau telepon genggam biasa), dan fasilitas telepon genggam (internet data, televisi, asuransi, international call dsb yang diaktifkan). bagi pengguna smart phone biaya per bulan (termasuk internet dan cicilan perangkat telepon genggamnya) berkisar 6000-9000yen per bulan. sedangkan telepon genggam bukan smart phone (umumnya model lipat) berkisar 1000-2000yen per bulan. di samping telepon genggam, mahasiswa juga perlu memiliki telepon kartu untuk menelepon keluarga, kerabat, atau kekasih di tanah air. telepon kartu ini jenisnya bermacam-macam, pulsa nya ada yang 2000-3000yen untuk penggunaan 3-5jam sambungan telepon ke telepon genggam atau telepon rumah di tanah air. lebih lanjut mengenai telepon genggam dan telepon kartu akan dijelaskan di tulisan selanjutnya. kalau ingin gratis, manfaatkan fasilitas Line, Blackberry Messenger, Viber, Skype, dll untuk tetap berhubungan dengan tanah air.
  • transportasi
jauh-jauh merantau ke jepang, ga mungkin hanya menghabiskan waktu hanya untuk kegiatan di dalam kampus saja, kan? ada saatnya kalian perlu melihat dunia selain kampus atau laboratorium, kenal orang lebih banyak, baik itu sesama orang Indonesia atau teman dari negara lain. kalian juga akan beberapa kali bepergian ke banyak kota dan tempat wisata di Jepang, meski tidak rutin tiap bulan. mengenai biaya, menurut saya, biaya transportasi jepang masih termasuk standar, baik itu untuk kereta ataupun bus. dan yang terpenting, aman, nyaman, dan sangat tepat waktu. mahasiswa tahun awal tentu akan sering sekali bepergian ke sana ke mari, bagi saya yang sudah beberapa tahun menetap di jepang, sudah cukup banyak tempat yang dikunjungi, tidak setiap bulan bepergian jauh menggunakan kereta. sesekali saat ke klinik kesehatan, mall dan toko-toko yang agak jauh, misalnya agak repot dan melelahkan bila ditempuh dengan sepeda, kalian bisa naik bus dalam kota Tsu dengan biaya 220yen per 4km. sedangkan untuk ke kampus atau ke supermarket belanja mingguan misalnya, cukup kayuh sepeda kalian saja, sehat dan gratis..he he.


  •  kendaraan pribadi dan asuransi kendaraan
meski jarang, tapi ada beberapa mahasiswa khususnya yang tinggal bersama keluarga di Jepang ini yang membeli kendaraan. tiap bulannya tentu ada biaya bahan bakar, biaya asuransi kendaraan, dan biaya parkir kendaraan. tiap tahunnya ada biaya pajak kendaraan. tiap dua tahun sekali ada biaya perbaikan/servis kendaraan.
  • biaya lain-lain
meski tidak tentu tiap bulan harus bayar, tapi ada kalanya saat ada pesta perpisahan teman-teman di laboratorium, teman ulang tahun, pesta akhir tahun, dan pesta tertentu (orang Jepang suka pesta) kalian akan mengeluarkan biaya tak terduga dengan jumlah yang bervariasi. tidak ada juga yang berharap sakit, tapi kemungkinan ada kalanya kalau kalian sakit gigi, atau ada masalah kesehatan lain harus mengunjungi dokter, maka perlu disiapkan sejumlah uang tambahan. ada kalanya mahasiswa juga perlu untuk menghadiri akademik konferensi atau simposium, ditambah lagi kewajiban publikasi penelitian dalam jurnal akademik yang membutuhkan sejumlah uang. ada beberapa kasus, biaya ini ditanggung oleh laboratorium, di kasus lain, mahasiswa harus membayar penuh semua pembayaran terkait konferensi dan jurnal publikasi.

perlu diingat bahwa disebabkan jepang adalah negara 4 musim, perbedaan cuaca dan temperatur udara cukup signifikan. pada musim panas dan musim dingin umumnya pengeluaran untuk listrik dan gas akan meningkat. ditambah lagi apabila tinggal di apato, umumnya mahasiswa (dan juga warga jepang kebanyakan) menggunakan penghangat ruangan yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. penghangat ini menggantikan fungsi AC, artinya walau tidak membayar kelebihan biaya listrik tiap bulannya karena penggunaan AC berpenghangat, tetap akan mengeluarkan biaya untuk membeli minyak tanah yang per 18liter (satu jerigen) berkisar 1500-1800yen. perbedaan musim juga membuat mahasiswa terpaksa membeli pakaian dan perlengkapan sesuai musim, meski tidak tiap bulan, minimal sekali dalam pergantian musim perlu belanja he he..

berdasarkan penjelasan di atas, silahkan kalian hitung dan timbang-timbang sendiri apakah beasiswa atau uang saku kalian mencukupi atau tidak untuk kebutuhan bulanan, ya? selamat menghitung. di tulisan selanjutnya akan saya ceritakan bagaimana mahasiswa bisa sambil bekerja paruh waktu (arubaito) dan memperoleh penghasilan tambahan tiap bulannya.

selamat berhitung, selamat menimbang, selamat berjuang!

salam dari Tsu


   
    

Jumat, 20 Maret 2015

Japan, I'm Coming.....

sudah ada profesor yang bersedia menerima kalian menjadi kandidat master/PhD di laboratoriumnya atau ada universitas di Jepang yang bersedia menerima kalian sebagai calon mahasiswanya?

sudah dapet beasiswa, tanda tangan kontrak beasiswa dari dalam negeri, atau sudah dapet kejelasan dari pemberi beasiswa dari luar negeri?

sudah lulus tes penerimaan mahasiswa baru (bila diperlukan oleh universitas tujuan, beberapa universitas di Jepang sudah menghapuskan persyaratan tes ini bagi mahasiswa asing)? 

lalu harus gimana?

berikut langkah-langkahnya.

  1. urus Eligibility Letter 

umumnya profesor calon pembimbing akan segera membantu pengurusan surat ini. surat ini diperlukan untuk pengurusan visa pelajar. calon mahasiswa diminta mengisi form dan melengkapi beberapa dokumen yang nantinya akan dikirimkan kembali ke universitas yang dituju (bisa juga dikirim via email), selanjutnya pihak universitas akan mengirimkan kembali dokumen tersebut ke pihak imigrasi jepang. persyaratan dsb bisa dilihat di link yang saya lampirkan. surat eligibility ini memakan waktu yg cukup lama, tak jarang memakan waktu 1-3 bulan lamanya. kalau surat ini sudah di tangan kalian, maka pengurusan visa pelajar sangat mudah. surat ini surat sakti!

     2.  urus Student Visa

visa pelajar dibuat di kedutaan besar/konsulat Jepang. permohonan visa HANYA akan diproses di konsulat yang sesuai wilayah yuridiksi masing-masing sebagai berikut. Misal kalian yang tinggal di Indonesia bagian timur, hanya bisa mengurus permohonan visa di konsulat Makasar, dan tidak bisa di kedubes Jepang Jakarta. mengenai biaya dan informasi umum lain dapat dilihat di sini, sedangkan persyaratan visa pelajar dapat dilihat dari link Student Visa di atas. 

     3.  persiapan kedatangan

a. bawa apa aja?
walaupun kalian akan menghabiskan beberapa tahun ke depan jauh dari tanah air, tidak berarti kalian harus bawa seisi rumah juga kan? bawa barang pribadi secukupnya untuk kebutuhan awal saja. semuanya tersedia di Jepang, jangan khawatir. terlebih lagi, untuk kebutuhan awal, teman-teman PPI akan dengan senang hati membantu dan memfasilitasi, sebagaimana yang saya jelaskan di tulisan sebelumnya. jadi yang perlu disiapkan: 
  • perlengkapan kebersihan (sabun mandi batangan atau cair, sabun cuci muka, lotion dll yang botol kecil satu saja (cukup untuk satu bulan awal), sikat gigi, odol kecil, kosmetik (untuk yang cewek atau yang cowok yang biasa?), sabun cuci baju beberapa sachet saja; 
  • pakaian, termasuk baju, celana atau rok, jilbab, dan pakaian dalam beberapa potong (kurang lebih cukup untuk satu minggu gonta ganti, mix and match. khusus untuk jilbab, bawa agak banyak, pilih bahan nyaman, bawa yg tipis dan tebal, bawa yang langsungan dan yang pasangan, keduanya, mengingat susah cari penjual jilbab di jepang ini he he..karena jepang negara 4 musim, pakaian produk negara kita selain pemakaian di musim panas agak kurang mendukung. artinya kita akan tetap perlu membeli pakaian di jepang sesuai musim. lagi-lagi, semacam jaket-jaket tebal cukup banyak tersedia di gudang PPI hingga sejauh ini, jadi lumayan kan dapet warisan jaket untuk musim dingin..he he. jangan lupa bawa baju batik dan pakaian khas daerah asal kalian, berguna banget pas ada acara internasional di dalam/luar kampus.
  • makanan indonesia termasuk bumbu-bumbu, mie instan, atau makanan instan lain sebagai persediaan awal, stok makanan sebulan. selanjutnya? jangan khawatir tentu ada toko khusus menjual bumbu masakan Indonesia di Jepang ini, misal Toko Pak Tua yang menjual makanan halal dan bumbu-bumbu khas Indonesia, kita bisa pesan online dan akan dikirim langsung ke alamat kita lho. 
  • data/sample penelitian (kalau memang dibutuhkan, tergantung seperti apa negoisasi dan kesepakatan dengan profesor di Jepang). bila memang perlu membawa sampel yg berupa bahan cair atau makhluk hidup, bakteri, dsb yang sebenernya dilarang dibawa naik ke pesawat, artinya kalian perlu mengurus surat dari balai karantina di kota kalian tinggal, jangan ga pake surat resmi ya..nanti bisa bermasalah di bandara lho!
  • alat tulis termasuk buku-buku atau bahan bacaan penting sesuai bidang ilmu, laptop (tidak perlu khawatir kalau OS atau program di laptop kalian tidak original, sejauh ini tidak pernah ada pemeriksaan keaslian program dan OS di bandara, tapi nantinya agak sedikit sulit waktu connect internet di WiFi kampus, tapi bisa diatasi kok..no worries!)
  • obat-obatan yang biasa dikonsumsi saat sakit (bukan obat terlarang ya...he he), misal obat batuk, obat flu, obat penghilang rasa sakit, obat alergi, obat mabuk perjalanan, obat sakit perut, dan lainnya termasuk juga obat asma dan atau obat spesifik lainnya tergantung kebutuhan pribadi, meski tersedia di jepang, tapi tentu akan lebih baik bila bawa stok pribadi. oh ya, yang biasa pakek minyak kayu putih, perlu bawa ni, krn ga ada yg jual di jepang he he, kalau balsem dan minyak angin ada kok, tapi kalau mau bawa sendiri jg ga masalah...nah, untuk amannya, obat-obatan dan minyak ini masuk di bagasi besar, bukan tas kabin, jaga-jaga biar ga disuruh bongkar atau ditolak untuk dibawa naik pesawat oleh petugas bandara.
  • oleh-oleh untuk calon pembimbing dan calon teman lab. tidak wajib, tapi ini sebagai itikad baik saja, ungkapan senang kita, dan semoga bisa menjadi bagian dari keluarga besar laboratorium tersebut. barang yang dibawa pun ga perlu mahal. cukup bawa kopi khas indonesia misalnya untuk calon pembimbing, gantungan kunci wayang untuk teman-teman lab dan teman-teman di kelas satu angkatan, bawa sekitar 10-30 buah. tips kalau mau murah beli yg biasa dijual di pasar sebagai souvenir pernikahan orang-orang itu aja he he he...isi banyak, murah meriah.
  • passport, visa, dan tanda pengenal. kalau beasiswa dari dalam negri dan dikirimkan ke rekening bank kalian di Indonesia, bawa kartu ATM kalian di Indonesia. sementara hingga saat ini, hanya BNI yang kartu ATMnya bisa digunakan untuk menarik uang di ATM Japan Post Bank. jadi, kalau rekening kalian bukan BNI, terpaksa harus ganti ke BNI agar bisa tarik uang di Jepang.   
b. kapan berangkat?
tentunya kita harus berangkat sesuai tanggal keberangkatan pada tiket, tapi kapan sebaiknya memutuskan tanggal keberangkatan? nah, di universitas Jepang, umumnya ada 2 kali penerimaan mahasiswa baru. di Jepang disebut zenki (semester awal/musim semi tiap 1 April) dan kouki (semester akhir/musim gugur tiap 1 Oktober). jadi kalau eligibility siap sekitar akhir tahun atau awal tahun, kita bisa mengurus visa untuk pendaftaran mahasiswa baru untuk zenki. sebaliknya kalau eligibility letter baru bisa siap saat pertengahan tahun, artinya kita bisa mendaftar sebagai mahasiswa kouki. jadi, segera saat certificate of eligibility rampung, langsung booking tiket ya!

c. persiapan terakhir
jaga kesehatan, istiqomah ibadah untuk yang muslim, tetap dalam doa bagi yang non-muslim, minta restu orangtua dan keluarga serta para guru, dosen, sahabat di tanah air, segera kontak teman-teman PPI di prefektur atau universitas tujuan, jaga kontak dengan calon profesor, makan dan istirahat yang cukup, stay calm dan ingat selalu, begitu menginjakkan kaki di negeri orang, kalian bukan hanyalah anak bapak dan ibu kalian, bukan hanya mahasiswa atau alumni dari universitas kalian di Indonesia, bukan hanya putra daerah kalian, tapi kalian adalah mahasiswa Indonesia. kalian adalah duta bangsa. bawa selalu nama baik negara. jaga sikap, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.

cherry blossom (sakura) menyambut kedatangan mahasiswa baru zenki

mahasiswa baru kouki akan disambut dedaunan yang memerah, kuning dan oranye

selamat berjuang dan sampai jumpa di Jepang!!!
Nihon e youkoso 

Persatuan Pelajar Indonesia Jepang (PPIJ) - Komsat Mie

pada umumnya di setiap negara di dunia ini, paling tidak ada satu atau beberapa orang warga Indonesia yang menetap, baik untuk jangka waktu lama maupun singkat. tidak jarang juga ada warga yang menimba ilmu di negara tersebut, berstatus mahasiswa. ketika jumlahnya cukup banyak dan signifikan, penting untuk membentuk suatu organisasi sederhana dengan tujuan tetap menjaga tali persaudaraan sebagai sesama orang rantau. begitu lah awalnya persatuan pelajar dibuat di seluruh dunia. di jepang sendiri, persatuan pelajar indonesia jepang (PPI Jepang/PPIJ) sudah ada sejak tahun 1953. sebagaimana persatuan pelajar indonesia di negara lain, PPI Jepang berpusat di Tokyo, ibukota negara. anggota PPIJ Tokyo juga yang paling besar se-jepang ini. 

di prefektur Mie, tentunya juga ada persatuan pelajar indonesia. disebut, PPIJ komsat Mie di bawah PPIJ korda Chubu (Jepang tengah). PPIJ korda Chubu terdiri dari 5 PPIJ komsat, yaitu PPIJ Aichi, Toyohashi, Gifu, Shizuoka, dan Mie. Dari ke-5 PPIJ korda Chubu, PPIJ Mie adalah yang termuda, didirikan tahun 2012. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah pelajar di prefektur ini sebelum 2012, sehingga mahasiswa tersebut hanya dijadikan contact person oleh PPIJ korda Chubu tanpa perlu membentuk organisasi. syarat pembentukan organisasi adalah jumlah pelajar minimal 2 orang. ya, kalau sendirian, memang agak aneh ya..he he.. ke depannya harapan saya PPIJ komsat Mie ini akan makin ramai anggotanya, artinya makin banyak pelajar Indonesia yang sekolah di Jepang khususnya di prefektur Mie...ayo ayo pada sekolah di MU!!!


Anggota PPI Mie tahun 2013-2014
Anggota PPIJ Mie tahun 2014-2015
beberapa anggota baru PPIJ Mie 2015
PPIJ Mie ini tidak hanya sebagai ajang silaturahim dan mempererat silaturahim antar anggota, melainkan juga menjalin silaturahim dan saling bantu antara anggota dan para warga Indonesia di prefektur Mie. PPIJ Mie juga tidak jarang sebagai jembatan bagi pihak kampus maupun luar kampus untuk mengenal dan memperkenalkan Indonesia di jepang. acap kali PPIJ Mie mengirim perwakilan berdasarkan undangan atau atas inisiatif sendiri berpartisipasi dalam acara-acara internasional di prefektur Mie atau di dalam kampus, menjadi duta bangsa mempromosikan Indonesia melalui kesenian dan budaya. makan siang bersama di kampus, perayaan ulangtahun anggota, pesta perpisahan anggota, jalan-jalan ngebolang bersama di kota-kota di Jepang, adalah salah satu dari sekian banyak aktifitas kebersamaan PPI Mie selama ini. meski jauh dari keluarga di tanah air, karena kedekatan dan keakraban para anggota, kehangatan dan suasana kekeluargaan PPI Mie membuat para anggota betah dan bertahan hidup di negeri sakura ini. di PPI Mie, anggota biasa saling sapa dengan "bro" (untuk anggota pria) dan "bri" (untuk anggota wanita), jadi tidak mengenal batas usia, yang muda yang tidak terlalu muda (baca: tua.red), yang senior dan junior, yang baru datang yang sudah lama ga lulus juga, adalah sama..sama-sama saudara di perantauan.



Sejak didirikan hingga saat ini, PPI Mie sudah 3 kali berganti kepengurusan. pengurus lama lulus dan pulang ke tanah air, pengurus baru jadi penerus perjuangan. PPI Mie memfasilitasi anggota khususnya anggota baru (mahasiswa baru yang baru datang) atas barang-barang keperluan kehidupan awal (bila tersedia) berdasarkan barang warisan dari para sempai (senior) yang sudah terlebih dahulu lulus dan pulang ke tanah air. mulai dari peralatan masak, sepeda, perlengkapan tidur, pakaian hangat dan lainnya untuk membantu meringankan "beban biaya" para mahasiswa baru. tentu sebagaimana organisasi pada umumnya, para anggota juga membayar iuran yang jumlahnya tidak besar dan insyaAllah tidak menjadi beban anggota (kecuali dirapel bayarnya he he) yang nantinya dapat digunakan sewaktu-waktu untuk keperluan bersama, misal ongkos bus saat menuju lokasi festival internasional atau event olahraga tahunan PPIJ korda Chubu (Chubu Match). jadi, bagi yang kepengen atau dalam proses untuk sekolah di Jepang, cari tahu keberadaan PPI di wilayah yang kalian tuju. khususnya para anggota PPI Mie dengan senang hati membagi informasi apapun dan membantu serta memfasilitasi para calon mahasiswa yang akan sekolah di Mie-U. 

kami tunggu kedatangannya di Mie-U !!! salam perjuangan dari PPIJ komsat Mie!



*facebook page PPI Mie (closed group), calon mahasiswa prefektur Mie boleh ajukan pertemanan, nanti akan diapprove oleh admin dan bisa mulai jalin silaturahim dengan para anggota.

*foto kredit: hasil postingan dari ketua PPI Mie: Darma, Arfan Abrar, Candra Wirawan 

Bagaimana bisa sekolah di Jepang? (Universitas Mie, Prefektur Mie)

"wah, keren ya bisa sekolah di Jepang..."
"aku dari dulu cita-cita pengen sekolah di Jepang lho...pengen pengen, mau donk.."
"gimana sih kok bisa sampe Jepang?"
"kok bisa jauh banget sekolah di Jepang, banyak duit ya kamu...?"
"sekolah di Jepang? dapet beasiswa darimana?"

pertanyaan dan pernyataan di atas ini sering banget saya denger dari temen-temen yang mungkin memang pengen juga sekolah di Jepang, atau cuma sekedar penasaran gimana caranya bisa sekolah di Jepang. blog ini sengaja saya buat dalam rangka memfasilitasi pertanyaan dan pernyataan tersebut. harapan saya, blog ini bisa jadi panduan, meski sedikit, tentang bagaimana sih kehidupan mahasiswa asing di Jepang, khususnya di Prefektur Mie, Jepang bagian tengah. untuk postingan pertama, kita bahas gimana sih bisa sekolah di Jepang khususnya di Universitas Mie?

di Universitas Mie, tempat saya menimba ilmu dan mengejar gelar akademis saat ini, ada banyak cara untuk menjadi mahasiswa asing, baik dengan beasiswa maupun non-beasiswa (self-finance), beasiswa dari dalam negeri kita (entah itu dikti, diknas, bkln, dll) atau dari luar negeri (MEXT/beasiswa pemerintah jepang, beasiswa dari perusahaan atau yayasan di jepang, dll).. ada banyak jalan menuju Jepang, saudara-saudara..

cara pertama adalah yang paling umum bagi mahasiswa Indonesia di Mie-Prefektur ini: merupakan mahasiswa atau alumni dari universitas partner. cara ini paling banyak keuntungannya dalam hal pengurusan dokumen, keringanan biaya kuliah (bila tidak mendapat beasiswa atau beasiswanya terbatas jumlahnya dan jumlah tersebut sudah termasuk tuition-fee). sejauh ini universitas partner di Indonesia adalah IPB, Unsri, Unhalu, dan Unpad. mahasiswa/alumni universitas partner bisa memperoleh informasi dan kemudahan akses untuk berhubungan langsung dengan profesor (sensei) calon pembimbing penelitian sebelum terdaftar sebagai mahasiswa. Universitas Mie membuka pintu lebar bagi mahasiswa dan alumni universitas partner untuk melanjutkan pendidikan di universitas ini. para profesor pun pada umumnya akan cepat merespon e-mail dari calon mahasiswa dari universitas partner. kalau sudah mendapat lampu hijau dari calon pembimbing, maka urusan dokumen dan bahkan beasiswa bisa didapat lebih mudah (tergantung negoisasi dengan calon pembimbing). jangan sungkan untuk memberitahukan kondisi keuangan (ada atau tidak mendapat beasiswa) sehingga bila diperlukan, calon pembimbing pun bisa membantu urusan keuangan ini dengan merekomendasikan beasiswa-beasiswa dari dalam negeri Jepang. adanya hubungan kerjasama antara Universitas Mie dan universitas partner inilah yang menjadi jembatan emas para calon mahasiswa menuju Universitas Mie (MU). Unsri dan Unpad sudah menyusun dan melangsungkan program double master degree sejak beberapa tahun lalu dengan MU. dalam kurun waktu 2 tahun program master, tahun pertama kegiatan perkuliahan dilakukan di universitas partner (Unsri atau Unpad), tahun kedua di MU sekaligus ujian akhir. pembimbing tesis adalah pembimbing dari kedua negara. gelar yang diperoleh adalah gelar dari kedua universitas ini. hingga saat ini, program ini berada di bawah satu fakultas di MU, fakultas Bioresources, dan program PSMIL-PPs-Unpad dan program IFP-PPs-Unsri. Jadi, bagi yang tertarik sekolah ke Jepang, program ini adalah salah satu jalannya. daftarkan diri kalian di program tersebut, ikut seleksi, kalau lolos bisa lanjut satu tahun S2 di MU, dapet bonus gelar ganda dari dua universitas beda negara.

selain program bergelar, kerjasama MU dan universitas partner memungkinkan pertukaran mahasiswa antar universitas. Unhalu misalnya, sudah beberapa kali mengirimkan mahasiswa tahun ketiga dan keempat dari beberapa fakultas berbeda ke MU, baik untuk satu tahun maupun setengah tahun. IPB, Unsri, dan Unpad pun acap kali mengirimkan mahasiswa dalam program short course, untuk satu hingga beberapa minggu melihat bagaimana sistem belajar dan penelitian di MU. sebaliknya, mahasiswa MU pun demikian, beberapa kali berkesempatan mencicipi sekolah dan melakukan penelitian di universitas partner di Indonesia.

cara kedua adalah bagi mahasiswa atau alumni dari universitas selain universitas partner. jangan berkecil hati universitas kalian tidak ada hubungan kerjasama dengan MU pun, masih sangat berpeluang untuk bisa sekolah di MU. caranya, ikut seleksi beasiswa dari MEXT yang informasinya bisa diperoleh di kedutaan besar Jepang di Indonesia. kalau lolos, bisa pilih sekolah yang dituju di Jepang. kalau ada teman yang sekolah di Jepang, jangan malu untuk minta diperkenalkan ke profesor di universitas tempat mereka sekolah. tentunya profesor tersebut adalah yang kurang lebih sama spesialisasi nya dengan penelitian yang akan kalian lakukan. hubungi calon pembimbing, perkenalkan diri, ajukan rencana penelitian, jelaskan mimpi kalian untuk bisa sekolah di Jepang. sekali lagi, cara ini juga umum dilakukan oleh mahasiswa dan para sensei-pun bisa jadi bila sreg dengan rencana penelitian kalian bisa sangat memfasilitasi. selanjutnya kalau mau agak nekat dan punya dompet tebal, daftarkan diri kalian sebagai mahasiswa self finance (bayar sendiri), begitu sampe jepang, terdaftar sebagai mahasiswa reguler, ikut seleksi beasiswa dari perusahaan atau yayasan atau organisasi LSM di Jepang ini. pihak universitas dengan senang hati membantu kepengurusan semua dokumen terkait bahkan hingga merekomendasikan kalian ke perusahaan atau yayasan pemberi beasiswa. dan beasiswa seperti ini ada sangat banyak dan tersedia setiap bulan. tergantung beasiswanya, hanya beberapa beasiswa yang sifatnya mengikat. artinya, begitu lulus, penerima diwajibkan bekerja di perusahaan pemberi beasiswa. nah kalau untuk hal ini saya rasa bukan ikatan yang menjadi beban melainkan bonus, kecuali memang tidak tertarik bekerja di Jepang.

jadi, banyak jalan kan menuju MU? lebih lanjut pertanyaan dan diskusi bisa dilayangkan di komen ya...dengan senang hati dan sebisa mungkin saya jawab.
selamat berjuang menuju Jepang!!

aula Universitas Mie di waktu musim semi