Jumat, 20 Maret 2015

Bagaimana bisa sekolah di Jepang? (Universitas Mie, Prefektur Mie)

"wah, keren ya bisa sekolah di Jepang..."
"aku dari dulu cita-cita pengen sekolah di Jepang lho...pengen pengen, mau donk.."
"gimana sih kok bisa sampe Jepang?"
"kok bisa jauh banget sekolah di Jepang, banyak duit ya kamu...?"
"sekolah di Jepang? dapet beasiswa darimana?"

pertanyaan dan pernyataan di atas ini sering banget saya denger dari temen-temen yang mungkin memang pengen juga sekolah di Jepang, atau cuma sekedar penasaran gimana caranya bisa sekolah di Jepang. blog ini sengaja saya buat dalam rangka memfasilitasi pertanyaan dan pernyataan tersebut. harapan saya, blog ini bisa jadi panduan, meski sedikit, tentang bagaimana sih kehidupan mahasiswa asing di Jepang, khususnya di Prefektur Mie, Jepang bagian tengah. untuk postingan pertama, kita bahas gimana sih bisa sekolah di Jepang khususnya di Universitas Mie?

di Universitas Mie, tempat saya menimba ilmu dan mengejar gelar akademis saat ini, ada banyak cara untuk menjadi mahasiswa asing, baik dengan beasiswa maupun non-beasiswa (self-finance), beasiswa dari dalam negeri kita (entah itu dikti, diknas, bkln, dll) atau dari luar negeri (MEXT/beasiswa pemerintah jepang, beasiswa dari perusahaan atau yayasan di jepang, dll).. ada banyak jalan menuju Jepang, saudara-saudara..

cara pertama adalah yang paling umum bagi mahasiswa Indonesia di Mie-Prefektur ini: merupakan mahasiswa atau alumni dari universitas partner. cara ini paling banyak keuntungannya dalam hal pengurusan dokumen, keringanan biaya kuliah (bila tidak mendapat beasiswa atau beasiswanya terbatas jumlahnya dan jumlah tersebut sudah termasuk tuition-fee). sejauh ini universitas partner di Indonesia adalah IPB, Unsri, Unhalu, dan Unpad. mahasiswa/alumni universitas partner bisa memperoleh informasi dan kemudahan akses untuk berhubungan langsung dengan profesor (sensei) calon pembimbing penelitian sebelum terdaftar sebagai mahasiswa. Universitas Mie membuka pintu lebar bagi mahasiswa dan alumni universitas partner untuk melanjutkan pendidikan di universitas ini. para profesor pun pada umumnya akan cepat merespon e-mail dari calon mahasiswa dari universitas partner. kalau sudah mendapat lampu hijau dari calon pembimbing, maka urusan dokumen dan bahkan beasiswa bisa didapat lebih mudah (tergantung negoisasi dengan calon pembimbing). jangan sungkan untuk memberitahukan kondisi keuangan (ada atau tidak mendapat beasiswa) sehingga bila diperlukan, calon pembimbing pun bisa membantu urusan keuangan ini dengan merekomendasikan beasiswa-beasiswa dari dalam negeri Jepang. adanya hubungan kerjasama antara Universitas Mie dan universitas partner inilah yang menjadi jembatan emas para calon mahasiswa menuju Universitas Mie (MU). Unsri dan Unpad sudah menyusun dan melangsungkan program double master degree sejak beberapa tahun lalu dengan MU. dalam kurun waktu 2 tahun program master, tahun pertama kegiatan perkuliahan dilakukan di universitas partner (Unsri atau Unpad), tahun kedua di MU sekaligus ujian akhir. pembimbing tesis adalah pembimbing dari kedua negara. gelar yang diperoleh adalah gelar dari kedua universitas ini. hingga saat ini, program ini berada di bawah satu fakultas di MU, fakultas Bioresources, dan program PSMIL-PPs-Unpad dan program IFP-PPs-Unsri. Jadi, bagi yang tertarik sekolah ke Jepang, program ini adalah salah satu jalannya. daftarkan diri kalian di program tersebut, ikut seleksi, kalau lolos bisa lanjut satu tahun S2 di MU, dapet bonus gelar ganda dari dua universitas beda negara.

selain program bergelar, kerjasama MU dan universitas partner memungkinkan pertukaran mahasiswa antar universitas. Unhalu misalnya, sudah beberapa kali mengirimkan mahasiswa tahun ketiga dan keempat dari beberapa fakultas berbeda ke MU, baik untuk satu tahun maupun setengah tahun. IPB, Unsri, dan Unpad pun acap kali mengirimkan mahasiswa dalam program short course, untuk satu hingga beberapa minggu melihat bagaimana sistem belajar dan penelitian di MU. sebaliknya, mahasiswa MU pun demikian, beberapa kali berkesempatan mencicipi sekolah dan melakukan penelitian di universitas partner di Indonesia.

cara kedua adalah bagi mahasiswa atau alumni dari universitas selain universitas partner. jangan berkecil hati universitas kalian tidak ada hubungan kerjasama dengan MU pun, masih sangat berpeluang untuk bisa sekolah di MU. caranya, ikut seleksi beasiswa dari MEXT yang informasinya bisa diperoleh di kedutaan besar Jepang di Indonesia. kalau lolos, bisa pilih sekolah yang dituju di Jepang. kalau ada teman yang sekolah di Jepang, jangan malu untuk minta diperkenalkan ke profesor di universitas tempat mereka sekolah. tentunya profesor tersebut adalah yang kurang lebih sama spesialisasi nya dengan penelitian yang akan kalian lakukan. hubungi calon pembimbing, perkenalkan diri, ajukan rencana penelitian, jelaskan mimpi kalian untuk bisa sekolah di Jepang. sekali lagi, cara ini juga umum dilakukan oleh mahasiswa dan para sensei-pun bisa jadi bila sreg dengan rencana penelitian kalian bisa sangat memfasilitasi. selanjutnya kalau mau agak nekat dan punya dompet tebal, daftarkan diri kalian sebagai mahasiswa self finance (bayar sendiri), begitu sampe jepang, terdaftar sebagai mahasiswa reguler, ikut seleksi beasiswa dari perusahaan atau yayasan atau organisasi LSM di Jepang ini. pihak universitas dengan senang hati membantu kepengurusan semua dokumen terkait bahkan hingga merekomendasikan kalian ke perusahaan atau yayasan pemberi beasiswa. dan beasiswa seperti ini ada sangat banyak dan tersedia setiap bulan. tergantung beasiswanya, hanya beberapa beasiswa yang sifatnya mengikat. artinya, begitu lulus, penerima diwajibkan bekerja di perusahaan pemberi beasiswa. nah kalau untuk hal ini saya rasa bukan ikatan yang menjadi beban melainkan bonus, kecuali memang tidak tertarik bekerja di Jepang.

jadi, banyak jalan kan menuju MU? lebih lanjut pertanyaan dan diskusi bisa dilayangkan di komen ya...dengan senang hati dan sebisa mungkin saya jawab.
selamat berjuang menuju Jepang!!

aula Universitas Mie di waktu musim semi




9 komentar:

  1. Hai Nina, saya hasan mhswa S2 Arsitektur UNDIP.
    Glad to found your article since i was planning to get doctoral in Mie-U.
    Cant wait to see your next posts about Mie-U :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Ismail, salam kenal :)
      semoga bisa berjumpa di Mie-U dalam waktu dekat

      Hapus
    2. PPI Mie telah meluncurkan website baru di
      http://ppimie.wix.com/situs#!our-stories/os0k5

      Semoga nantinya bisa memberikan informasi bagi calon mahasiswa yang berencana melanjutkan sekolah di Jepang, khususnya Mie Prefektur.

      Hapus
  2. mbak nina... aku dapat artikel mbak nina.. kerennnnnnn!!!! sugoiiii semoga sehat selalu mbak nina dengan mas asro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih untuk apresiasinya Franciska :)
      Semoga Feran juga berkesempatan untuk melanjutkan sekolah ke Jepang nantinya.

      PPI Mie telah meluncurkan website baru di
      http://ppimie.wix.com/situs#!our-stories/os0k5

      Semoga nantinya bisa memberikan informasi bagi calon mahasiswa yang berencana melanjutkan sekolah di Jepang, khususnya Mie Prefektur.

      Hapus
  3. Assalamu alaikum,
    Perkenalkan, saya akbar alumni dari Unhalu jurusan Teknik Informatika. Kebetulan sy berniat melanjutkan studi di Mie. Sy sekarang lagi mengurus proposal penelitian yang akan diserahkan kepada calon profesor pembimbing kenalan teman sy yg pernah sekolah di Mie. Saya ingin bertanya kepada Mba Nina, apakah Mba Nina juga dikenalkan ke calon pembimbing? Kalau iya, saya ingin tahu tips Mba Nina biar bisa diterima sama calon pembimbing itu gimana? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam wr wb. Salam kenal, Akbar.

      Beberapa tahun lalu, saya pribadi awalnya adalah mahasiswa program Double Master Degree IFPMP dari Unsri dan Mie-U. Jadi, program (dan para pihak terkait) yang mencarikan profesor yg cocok dengan latar belakang penelitian saya. Setelah lulus dari program tersebut, saya melanjutkan ke program Doktor di laboratorium dan dengan profesor yg sama, sehingga saya tidak perlu "pendekatan" ulang ke profesor ybs.

      Tapi, saya sarankan syarat utama adalah terjalinnya komunikasi yang baik antara Akbar selaku calon mahasiswa ke calon pembimbing. Penguasaan bahasa Inggris (dan Jepang, bila mampu) tentu jadi penentu komunikasi. Di samping itu, kecocokan bidang penelitian juga berperan. Apakah penelitian tersebut menarik perhatian calon pembimbing, dapat dilakukan di laboratoriumnya, unik dan belum pernah dilakukan sebelumnya juga sangat menentukan.

      Semoga membantu ya dan selamat berjuang.

      PPI Mie telah meluncurkan website baru di
      http://ppimie.wix.com/situs#!our-stories/os0k5

      Semoga nantinya bisa memberikan informasi bagi calon mahasiswa yang berencana melanjutkan sekolah di Jepang, khususnya Mie Prefektur.

      Hapus
  4. mbakkkk ninaaaa,,,,ini ojiiiii lhooo. doain yah mbak biar bisa kembali ke MU lgi. skarang lgi puyeng buat research proposal yg diminta hirai sensei. andai nulis proposal ibarat nulis puisi,,,,hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ojiiii...doa terbaik selalu untuk dindo ku oji rahman. ganbatte kudasai! kalau memang jalannya ke Jepang lagi, Allah akan mudahkan untuk oji! mata aimasyou! :)

      Hapus