teruntuk calon mahasiswa yang sedang menimbang-nimbang untuk lanjut sekolah di Mie University, pasti bertanya-tanya: "setiap bulannya berapa ya kira-kira jumlah uang yang harus dikeluarkan? berapa besar biaya hidup di prefektur Mie? kira-kira beasiswa saya cukup atau ga, ya?"
perincian berikut semoga bisa membantu.
kredit semua grafik yang saya tampilkan di sini adalah hasil survey biaya hidup bulanan mahasiswa Indonesia di Mie-U, kota Tsu, Jepang tengah yang disusun oleh ketua PPI Mie 2014-2015, saudara Arfan Abrar.
1. akomodasi.
mahasiswa Indonesia di Tsu pada umumnya tinggal di asrama (disebut gakusei-ryou atau kisyukusha dalam bahasa Jepang) milik kampus atau apartement (disebut apato dalam bahasa Jepang) bukan milik kampus. biaya tempat tinggal bervariasi tergantung ukuran, lokasi, dan fasilitas tempat tinggal. Mie-U hingga tahun ini (2015) memiliki 4 unit asrama, terdiri dari asrama putri (khusus mahasiswi Jepang maupun mahasiswi asing); asrama campuran putra-putri (hanya untuk mahasiswa/i asing, biasa disebut furui kaikan di kalangan mahasiswa Mie-U yang artinya aula tua, karena tergolong gedung tua), asrama ini juga menyediakan beberapa kamar untuk mahasiswa yang memiliki istri/suami/keluarga; asrama baru khusus mahasiswa asing tapi dipisah gedung A untuk mahasiswi, gedung B untuk mahasiswa); dan yang paling baru adalah gedung C dan gedung D yang sistemnya seperti rumah, terdiri dari 4 kamar saja tiap rumah. lebih lengkap untuk biaya dan keterangan masing-masing asrama dapat dilihat di sini. cukup mendaftarkan diri ke pihak kampus sebelum kedatangan ke Jepang, lalu begitu tiba di Jepang, langsung masuk aja. asrama kampus ini, di dalam kamarnya sudah tersedia meja belajar dan kursi, tempat tidur (selimut/futon dan seprai biasanya disewakan atau beli dari kampus dengan harga standar seperti di toko sekitar 4000-5000yen, atau kalau uang terbatas bisa beli dari gudangnya PPI Mie yang harganya sangat terjangkau, tapi harap maklum barang bekas, warisan sempai), beberapa asrama bahkan dilengkapi kulkas di setiap kamar, dan lemari pakaian. beberapa asrama dilengkapi kamar mandi-toilet di dalam kamar masing-masing, beberapa lainnya tersedia di dalam asrama untuk pemakaian bersama penghuni asrama lainnya. untuk semua asrama dapur dan mesin cuci pakaian disediakan sebagai pemakaian bersama, umumnya tersedia di setiap lantai di asrama. asrama kampus akan diutamakan bagi mahasiswa baru dan kurun waktu penyewaan terbatas hanya untuk satu tahun saja terhitung dari tanggal masuk pertama kali. selepas kurun waktu tersebut, mahasiswa harus pindah ke apato, atau bila memungkinkan di beberapa kasus, beberapa mahasiswa dengan kondisi dan persyaratan tertentu diijinkan pihak kampus untuk memperpanjang waktu tinggal di asrama (lebih dari satu tahun).
untuk apato, ada beberapa cara mencari dan kemudian menyewanya. cara pertama adalah melalui koperasi kampus, dikenal dengan sebutan Co-op atau seikyou (生協) dalam bahasa Jepang. layaknya agen perumahan, seikyou membantu mahasiswa menyewa apato di sekitaran kampus. harganya juga bervariasi tergantung ukuran, usia bangunan, dan fasilitas yang tersedia. cukup datang ke seikyou lantai 2 (naik dari tangga kantin), di dinding bisa dilihat banyak sekali iklan apato diurutkan berdasarkan lokasi. bisa juga dilihat di websitenya yang hanya tersedia dalam bahasa Jepang di sini. apato seikyou ini hanya untuk mahasiswa dan hanya untuk penggunaan sendiri (tidak boleh share dengan teman atau membawa keluarga untuk tinggal bersama). cara kedua melalui teman-teman PPI Mie yang tinggal di apato luar kampus. coba minta bantuan mereka untuk melobi ke oyasan (pemilik apato/ibu atau bapak kost klo istilah kita di Indonesia), siapa tahu ada kamar kosong tersedia untuk kita. oyasan biasanya akan melakukan pembersihan dan perbaikan calon kamar yang akan kita huni satu bulan sebelum kita pindah ke ruangan tersebut. tentu berdasarkan kesepakatan dengan oyasan kita bisa membawa keluarga atau share kamar yang disewa untuk ditinggali bersama. cara ketiga melalui agen perumahan. kebetulan kedua cara di atas pernah saya lakukan termasuk cara ketiga ini. ada banyak agen perumahan di jepang ini. kita bisa mencari tipe apato yg kita inginkan dengan datang langsung ke kantor agen atau melalui website. saya sendiri menggunakan bantuan website untuk mencari dan menyewa apato yang saya tinggali bersama suami saat ini. di antara website agen perumahan adalah Suumo - Chintai, Minimini, At Home, dan Homemate. sayangnya semua hanya tersedia dalam bahasa Jepang. adapun panduan penyewaan apato dalam bahasa inggris bisa dilihat di sini. semua apato tentu disewa dalam keadaan kosong. tanpa furniture sebagaimana yang tersedia di asrama kampus, jadi keputusan memilih tinggal di apato juga harus mempertimbangkan membeli furniture dan peralatan elektronik yang dibutuhkan.
Baik asrama maupun apato, selain biaya tempat tinggal, kita tentu perlu membayar utilitas seperti listrik, air, dan gas. Untuk apato, tentu berdasarkan pemakaian pribadi tiap bulan. sedangkan untuk asrama, selain penggunaan pribadi di kamar masing-masing, khusus ruangan yang digunakan bersama (misal shower room dan toilet bila tak tersedia di dalam kamar, dapur, dan mesin cuci) beban penggunaan per bulan ditanggung oleh penghuni asrama di masing-masing lantai asrama tersebut. jadi, selain biaya pemakaian pribadi tiap bulan untuk gas, listrik, air, ada juga biaya tambahan atas penggunaan fasilitas tersebut secara bersama yang dibagi rata dengan semua penghuni asrama di satu lantai asrama). tak jarang biayanya jadi lebih besar ketimbang pemakaian pribadi di apato.
*keterangan: rataan adalah rerata dari biaya apato dan asrama. rataan apato adalah rerata biaya yang dikeluarkan mahasiswa Indonesia yang tinggal di apato, rataan asrama adalah rerata biaya yang dikeluarkan mahasiswa Indonesia yang tinggal di asrama kampus. semua dalam japanese yen (¥).
2. konsumsi pangan dan non-pangan
mahasiswa di Indonesia umumnya malas memasak, kebiasaan nunggu ibu aja selesai masak atau nunggu tukang jualan makanan lewat di depan rumah kan, ya? he he. hal ini ga berlaku bagi pelajar di Jepang. tidak hanya terbatas bagi mahasiswi, mahasiswa pun WAJIB berusaha untuk bisa memasak makanan sendiri. dengan memasak sendiri di rumah, kalian akan menghemat sangat banyak tiap bulannya. lebih dari itu, khusus mahasiswa muslim, dengan memasak sendiri, makanan yg masuk ke perut kalian terjamin ke-halal-annya. sebagai negara minoritas muslim, tidak banyak restoran yang menyediakan makanan halal di jepang ini. di kota Tsu sendiri, keberadaan restoran penyedia masakan halal sangatlah minim dan lokasinya cukup jauh dari kampus. mau ga mau, memang harus masak sendiri. tapi percayalah, sepulangnya ke tanah air, skill memasak tiap mahasiswa pasti meningkat tajam he he... pencapaian luar biasa kan? untuk biaya membeli bahan-bahan memasak di kota Tsu ini termasuk standar dan cukup murah bila dibandingkan kota-kota besar di Jepang lainnya. ada cukup banyak toko atau supermarket di sekitaran kampus. lebih lanjut mengenai toko-toko makanan akan dibahas di tulisan selanjutnya.
kebutuhan bulanan selain makanan yang tak kalah penting adalah kebutuhan kebersihan seperti detergen untuk pakaian, sabun mandi, sabun cuci muka, odol, shampo, kosmetik, lotion atau lip balm saat musim dingin, dan lainnya. tentu di supermarket dan minimarket kebutuhan ini banyak dijual, tapi untuk harga yang sedikit miring dan pilihan yang lebih banyak, bisa dibeli di toko kosmetik dan obat-obatan. mengenai toko-toko ini juga akan dibahas di tulisan selanjutnya. berikut dengan toko-toko pakaian, sepatu, dan kebutuhan lainnya.
3. Pembayaran lain-lain
selain pembayaran untuk akomodasi dan konsumsi pangan dan non-pangan, tiap bulannya juga ada pembayaran yang bisa dibayar setiap bulan, atau bayar langsung untuk satu tahun, atau bisa jadi tidak dikeluarkan setiap bulan. rinciannya sebagai berikut:
- asuransi kesehatan
setiap warga yang menetap di Jepang lebih dari 3 bulan, wajib memiliki asuransi kesehatan. umumnya, saat pertama kali melaporkan kedatangan di shiyakusho (city hall/kantor catatan sipil terpadu kalau di Indonesia), menunjukkan zairyu-kado (resident card/KTP jepang) ke petugas, di hari yang sama kita akan diminta mengurus asuransi kesehatan (lebih lanjut mengenai kartu-kartu ini akan dibahas di tulisan selanjutnya). untuk mahasiswa, biaya bulanan asuransi ini sebenarnya tidak mahal, karena mahasiswa tidak memiliki penghasilan. keuntungannya, saat sakit dan berobat ke dokter (dokter umum, dokter gigi, dokter mata, dokter kulit, dokter kandungan, semua dokter spesialis pun bisa digunakan) atau rumah sakit, kita cukup menunjukkan kartu asuransi kesehatan (disebut hokkensho di jepang). maka dari total biaya berobat, kita cukup membayar 30 persennya saja. membantu banget kan? untuk harga mahasiswa, per bulannya biaya asuransi adalah sekitar 2500yen. tagihan akan datang sekaligus dalam satu amplop, kita tinggal pilih untuk membayar per bulan, atau membayar sekaligus untuk satu tahun.
- internet
di beberapa asrama kampus, internet tersedia gratis, dan beberapa lain tersedia dengan biaya bulanan berkisar 2500-3500yen. apabila tinggal di apato, biaya internet dari perusahaan jepang bervariasi dan sedikit lebih mahal harganya, berkisar 4000-6000yen per bulan. namun, apabila tetangga kanan-kiri-depan-belakang apato adalah teman-teman sesama mahasiswa, cukup salah satu saja yang berlangganan internet, lalu digunakan bersama dan pembayaran bulanan bisa dibagi bersama, per bulannya jadi bisa membayar lebih murah sekitar 2000yen atau kurang dari itu. mobile data dari provider telepon berkisar 4000-6000yen tergantung kuota pemakaian (biaya sudah termasuk modem). kalau ingin berhemat, di asrama ataupun apato, tidak usah berlangganan internet, dan manfaatkan fasilitas internet WiFi ataupun kabel di kampus yang bisa diakses 24jam di wilayah sekitar kampus.
- telepon genggam dan telepon kartu
biaya bulanan untuk telepon genggam berbeda tergantung provider telepon, jenis telepon genggam (smart phone atau telepon genggam biasa), dan fasilitas telepon genggam (internet data, televisi, asuransi, international call dsb yang diaktifkan). bagi pengguna smart phone biaya per bulan (termasuk internet dan cicilan perangkat telepon genggamnya) berkisar 6000-9000yen per bulan. sedangkan telepon genggam bukan smart phone (umumnya model lipat) berkisar 1000-2000yen per bulan. di samping telepon genggam, mahasiswa juga perlu memiliki telepon kartu untuk menelepon keluarga, kerabat, atau kekasih di tanah air. telepon kartu ini jenisnya bermacam-macam, pulsa nya ada yang 2000-3000yen untuk penggunaan 3-5jam sambungan telepon ke telepon genggam atau telepon rumah di tanah air. lebih lanjut mengenai telepon genggam dan telepon kartu akan dijelaskan di tulisan selanjutnya. kalau ingin gratis, manfaatkan fasilitas Line, Blackberry Messenger, Viber, Skype, dll untuk tetap berhubungan dengan tanah air.
- transportasi
jauh-jauh merantau ke jepang, ga mungkin hanya menghabiskan waktu hanya untuk kegiatan di dalam kampus saja, kan? ada saatnya kalian perlu melihat dunia selain kampus atau laboratorium, kenal orang lebih banyak, baik itu sesama orang Indonesia atau teman dari negara lain. kalian juga akan beberapa kali bepergian ke banyak kota dan tempat wisata di Jepang, meski tidak rutin tiap bulan. mengenai biaya, menurut saya, biaya transportasi jepang masih termasuk standar, baik itu untuk kereta ataupun bus. dan yang terpenting, aman, nyaman, dan sangat tepat waktu. mahasiswa tahun awal tentu akan sering sekali bepergian ke sana ke mari, bagi saya yang sudah beberapa tahun menetap di jepang, sudah cukup banyak tempat yang dikunjungi, tidak setiap bulan bepergian jauh menggunakan kereta. sesekali saat ke klinik kesehatan, mall dan toko-toko yang agak jauh, misalnya agak repot dan melelahkan bila ditempuh dengan sepeda, kalian bisa naik bus dalam kota Tsu dengan biaya 220yen per 4km. sedangkan untuk ke kampus atau ke supermarket belanja mingguan misalnya, cukup kayuh sepeda kalian saja, sehat dan gratis..he he.
- kendaraan pribadi dan asuransi kendaraan
meski jarang, tapi ada beberapa mahasiswa khususnya yang tinggal bersama keluarga di Jepang ini yang membeli kendaraan. tiap bulannya tentu ada biaya bahan bakar, biaya asuransi kendaraan, dan biaya parkir kendaraan. tiap tahunnya ada biaya pajak kendaraan. tiap dua tahun sekali ada biaya perbaikan/servis kendaraan.
- biaya lain-lain
meski tidak tentu tiap bulan harus bayar, tapi ada kalanya saat ada pesta perpisahan teman-teman di laboratorium, teman ulang tahun, pesta akhir tahun, dan pesta tertentu (orang Jepang suka pesta) kalian akan mengeluarkan biaya tak terduga dengan jumlah yang bervariasi. tidak ada juga yang berharap sakit, tapi kemungkinan ada kalanya kalau kalian sakit gigi, atau ada masalah kesehatan lain harus mengunjungi dokter, maka perlu disiapkan sejumlah uang tambahan. ada kalanya mahasiswa juga perlu untuk menghadiri akademik konferensi atau simposium, ditambah lagi kewajiban publikasi penelitian dalam jurnal akademik yang membutuhkan sejumlah uang. ada beberapa kasus, biaya ini ditanggung oleh laboratorium, di kasus lain, mahasiswa harus membayar penuh semua pembayaran terkait konferensi dan jurnal publikasi.
perlu diingat bahwa disebabkan jepang adalah negara 4 musim, perbedaan cuaca dan temperatur udara cukup signifikan. pada musim panas dan musim dingin umumnya pengeluaran untuk listrik dan gas akan meningkat. ditambah lagi apabila tinggal di apato, umumnya mahasiswa (dan juga warga jepang kebanyakan) menggunakan penghangat ruangan yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. penghangat ini menggantikan fungsi AC, artinya walau tidak membayar kelebihan biaya listrik tiap bulannya karena penggunaan AC berpenghangat, tetap akan mengeluarkan biaya untuk membeli minyak tanah yang per 18liter (satu jerigen) berkisar 1500-1800yen. perbedaan musim juga membuat mahasiswa terpaksa membeli pakaian dan perlengkapan sesuai musim, meski tidak tiap bulan, minimal sekali dalam pergantian musim perlu belanja he he..
berdasarkan penjelasan di atas, silahkan kalian hitung dan timbang-timbang sendiri apakah beasiswa atau uang saku kalian mencukupi atau tidak untuk kebutuhan bulanan, ya? selamat menghitung. di tulisan selanjutnya akan saya ceritakan bagaimana mahasiswa bisa sambil bekerja paruh waktu (arubaito) dan memperoleh penghasilan tambahan tiap bulannya.
selamat berhitung, selamat menimbang, selamat berjuang!
salam dari Tsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar